Agroplus – Pemerintah memastikan ketersediaan beras dan minyak goreng di Kalimantan Tengah (Kalteng) aman terkendali. Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus mempercepat penyaluran beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta Bantuan Pangan, menjangkau jutaan keluarga penerima manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Bapanas, Sri Nuryanti, menegaskan bahwa program SPHP dan Bantuan Pangan Beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) berjalan beriringan. Setiap KPM menerima 2 x 10 kilogram beras dan tambahan 4 liter minyak goreng, memastikan akses pangan terjangkau dan stabil.

"Hari ini kami memastikan pasokan beras di Kalimantan Tengah dalam kondisi aman dan distribusinya berjalan lancar," ujar Sri Nuryanti saat mendampingi kunjungan kerja Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di Palangkaraya. Percepatan distribusi ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Menurutnya, Program SPHP tak hanya menjaga daya beli masyarakat, tetapi juga melindungi petani dengan jaminan penyerapan hasil panen. Keseimbangan antara hulu dan hilir terjaga, memastikan keberlanjutan produksi dan konsumsi pangan.
Untuk wilayah Kalteng, penyaluran Bantuan Pangan Beras periode Juni-Juli 2025 telah rampung dengan total realisasi 3.782 ton. Saat ini, pemerintah tengah menyalurkan bantuan tahap berikutnya dengan jumlah yang sama, plus 4 liter minyak goreng per KPM. Sementara itu, penyaluran SPHP hingga awal November 2025 mencapai 6.553 ton.
Sri Nuryanti menambahkan, percepatan penyaluran ini merupakan tindak lanjut arahan Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman. Program SPHP harus terus berjalan tanpa jeda, bahkan saat panen raya, untuk menjaga stabilitas harga di pasar, terutama di daerah non-sentra produksi.
Wakil Ketua Komite II DPD RI, La Ode Umar Bonte, mengapresiasi upaya pemerintah dan Bulog dalam memastikan ketersediaan pangan di daerah. Sinergi antara Bapanas, Bulog, dan pemerintah daerah berjalan baik, menjadi contoh konkret program yang berpihak kepada rakyat.
La Ode Umar juga mendorong Bulog untuk meningkatkan penyerapan beras lokal dari petani Kalteng, mewujudkan kemandirian pangan di daerah. Program pangan seperti SPHP dan Bantuan Pangan merupakan implementasi nyata dari Asta Cita Kabinet Merah Putih, memastikan pangan tersedia, terjangkau, dan berkeadilan.
Kepala Perum Bulog Kanwil Kalteng, Budi Sultika, memastikan stok beras di wilayahnya aman dan terkendali. Per 8 November 2025, total kapasitas gudang riil mencapai 20.000 ton, dengan persediaan beras sebesar 15.174 ton.
"Ketersediaan stok di Kalteng sangat aman. Kami terus mempercepat distribusi agar penyaluran program pemerintah berjalan tepat sasaran," ujar Budi.
Melalui sinergi antara Bapanas, Bulog, pemerintah daerah, dan DPD RI, pemerintah berkomitmen menjaga ketahanan pangan nasional dan memastikan distribusi pangan efektif hingga ke lapisan masyarakat paling bawah. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui agroplus.co.id.
Reporter: Supianto