Agroplus – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa syukur atas kestabilan harga bahan pokok selama Ramadan dan Idulfitri. Hal ini disampaikannya saat dialog dengan kepala daerah dan petani dalam acara Panen Raya Padi Serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4). Prabowo menyebutnya sebagai pencapaian luar biasa, "Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, harga pangan terkendali," ujarnya, sembari menyampaikan terima kasih kepada tim di bawah koordinasi Menko Pangan.
Meskipun demikian, Prabowo menekankan pentingnya kerja keras untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia, namun yang lebih utama adalah kesejahteraan petani dan rakyat Indonesia. Ia juga bersyukur atas surplus telur di Indonesia, berbeda dengan banyak negara lain yang mengalami kelangkaan. "Alhamdulillah, kita surplus telur," katanya. Prabowo menegaskan ambisinya untuk memimpin Indonesia dengan harga pangan terjangkau demi kesejahteraan rakyat.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan kestabilan harga pangan sebagai hasil kolaborasi pemerintah. Bapanas fokus memantau harga dari produsen hingga konsumen agar tidak fluktuatif. Arief menyatakan Presiden Prabowo cukup puas dengan kondisi pangan selama Ramadan dan Idulfitri. Ia mencontohkan harga gabah yang naik, namun harga beras medium di masyarakat tetap terjaga bahkan cenderung turun.
Data Bapanas per 6 April 2025 menunjukkan harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp 6.559 per kg, naik 9,35% dari tahun lalu. Namun, harga beras medium di Zona 1 turun 3,46% menjadi Rp 13.147 per kg, Zona 2 turun 0,67% menjadi Rp 14.106 per kg, dan Zona 3 turun 2,91% menjadi Rp 15.740 per kg. Arief menjelaskan keberhasilan ini berkat program intervensi perberasan, termasuk peran Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani dan menyalurkannya ke masyarakat.
Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan perubahan skema pendanaan Bulog menjadi Operasi Investasi Pemerintah (OIP) turut berkontribusi signifikan. Dengan bunga pinjaman yang lebih rendah, Bulog lebih gesit dalam menyerap gabah petani. Arief optimistis program intervensi perberasan akan terus digenjot, terutama dengan penyaluran bantuan pangan beras, untuk mewujudkan cita-cita Presiden Prabowo menyediakan beras terjangkau bagi masyarakat.
Stok beras Bulog terus meningkat signifikan dalam tiga tahun terakhir, dari 326 ribu ton di akhir 2022 menjadi 2,2 juta ton di akhir Maret 2025. Pengadaan beras dalam negeri juga meningkat pesat, mencapai 1,26 juta ton di 2024, dan ditargetkan 3 juta ton di 2025. Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) juga meningkat drastis, mencapai 3,3 juta ton di akhir 2024, berdampak pada penurunan inflasi beras dari 5,32% di Februari 2024 menjadi 0,1% di Desember 2024. Kerja sama Bapanas dan Bulog terbukti efektif dalam menjaga stok dan harga beras di Indonesia.