- RI Swasembada Pangan? Prabowo Beri Sinyal Positif!
- 4 Tahun Lagi, Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia?
- Prabowo Optimis: Petani Siap Penuhi Pangan Negeri!

Artikel Berita:
Agroplus – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu 4 hingga 5 tahun mendatang. Optimisme ini diungkapkan saat peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11). Prabowo menegaskan bahwa sektor pangan akan menjadi fokus utama pemerintahannya di tahun pertama, mengingat pangan adalah isu strategis yang menentukan kedaulatan negara.
"Saya sudah sampaikan kepada seluruh jajaran pemerintah bahwa tahun pertama fokus pemerintahan yang saya pimpin adalah mengamankan pangan. Karena pangan ini adalah yang paling strategis," tegas Prabowo. Ia menolak mentah-mentah pandangan yang membenarkan ketergantungan impor pangan. Menurutnya, negara yang berdaulat harus mampu menguasai dan memproduksi kebutuhan pangannya sendiri.
"Kalau ada pakar-pakar yang merasa dirinya hebat dan pintar mau meyakinkan kita bahwa kita boleh tergantung impor itu menurut saya adalah pakar yang sesat pikirannya," ujarnya dengan nada serius. "Negara yang merdeka harus bisa menguasai, mengamankan, dan memproduksi makannya sendiri."
Prabowo juga mengklaim bahwa berkat kerja keras jajaran pemerintahannya, produksi pangan, khususnya beras, mengalami peningkatan signifikan. Ia menyebut bahwa cadangan pangan Indonesia saat ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Republik.
"Alhamdulillah dengan cepat pemerintah yang saya pimpin, tim yang membantu saya berhasil. Kita produksi pangan tertinggi sepanjang sejarah Republik," ungkapnya.
Data terkini menunjukkan bahwa stok beras nasional berada dalam kondisi aman, dengan total cadangan sekitar 4,2 juta ton. Badan Pusat Statistik (BPS) juga memproyeksikan produksi beras pada periode Januari-Desember 2025 akan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau 13,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh peningkatan produksi pada Subround I (Januari-April) 2025 sebesar 26,54 persen dibandingkan Subround I 2024.
Reporter: Supianto