Agroplus – Mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Keyakinan ini ia sandarkan pada tiga program unggulan yang telah dan terus dijalankan pemerintah. Dalam sebuah pertemuan dengan Saudagar Bugis di Makassar, Amran menekankan pentingnya kolaborasi untuk mencapai visi besar tersebut. "Mimpi kita ingin Indonesia jadi lumbung pangan dunia dan pengendali pangan global," tegasnya.
Program pertama adalah cetak sawah baru seluas 3 juta hektare. Program ambisius ini bertujuan untuk menambah luas lahan pertanian produktif. Program kedua adalah optimalisasi lahan pertanian yang sudah ada. Pemerintah berupaya meningkatkan produktivitas lahan melalui berbagai inovasi dan teknologi. Ketiga, transformasi pertanian dari sistem tradisional menuju pertanian modern menjadi kunci peningkatan efisiensi dan produktivitas.

Amran mencontohkan keberhasilan program cetak sawah di Merauke, Papua Selatan, dengan lebih dari 40 ribu hektare lahan yang telah dipanen. Ia juga menyebut kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke lokasi panen di Wanam, Merauke, sebagai bukti nyata keberhasilan program tersebut. "Ini bukan sekadar janji," tegas Amran, seraya menambahkan bahwa program serupa juga berjalan di Kalimantan Tengah.
Kementan, lanjut Amran, berkomitmen untuk terus mendampingi petani di seluruh Indonesia. Pendampingan intensif ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan dan mewujudkan visi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Amran bahkan menargetkan swasembada pangan dalam waktu dekat. "Insyaallah, mudah-mudahan 3 minggu ke depan, jika sudah mencapai 3 juta ton, Indonesia sudah bisa swasembada," harapnya. Keberhasilan ini, menurut Amran, tak lepas dari kerja keras seluruh pihak, termasuk para petani dan pemerintah. Ia berharap kolaborasi ini terus berlanjut untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.