Agroplus – Kabupaten Aceh Timur terus memacu program swasembada pangan dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Brigade Pangan (BP) 2025. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 4 hingga 6 November 2025 ini, menyasar empat kecamatan sekaligus: Peureulak, Julok, Simpang Ulim, dan Madat. Sebanyak 150 peserta dari 10 kelompok Brigade Pangan turut serta dalam pelatihan intensif ini.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Penyuluh (DKP-Luh) Kabupaten Aceh Timur, Sofyan, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI). Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk mewujudkan kemandirian pangan.

"Kami sangat mengapresiasi komitmen dan perhatian Kementan dalam memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pembinaan dan peningkatan kapasitas SDM di daerah," ujar Sofyan saat membuka Bimtek.
Bimtek ini menghadirkan narasumber kompeten, termasuk Penyuluh Pendamping Brigade Pangan 2025, praktisi pertanian lokal, serta manager Brigade Pangan berprestasi dari Aceh Timur. Mereka berbagi pengalaman dan strategi untuk memperkuat sistem pangan daerah.
Bayu Tri Susanto, Liaison Officer (LO) Brigade Pangan Kementan Kabupaten Aceh Timur, menjelaskan bahwa Bimtek ini adalah tindak lanjut dari Training of Trainer (TOT) yang telah dilaksanakan sebelumnya. Ia berharap, kelompok BP 2025 yang baru dibentuk dapat memahami tujuan pembentukan kelompok, yaitu mendukung swasembada pangan melalui peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan produktivitas tanaman padi.
Kabupaten Aceh Timur sendiri telah menunjukkan komitmennya dengan membentuk 10 kelompok Brigade Pangan pada tahun 2024, dan kembali menambah 10 kelompok baru di tahun 2025. Dengan demikian, total ada 20 kelompok aktif yang siap mendukung penguatan sistem pangan di Bumi Serambi Mekkah ini.