Agroplus – Sudaryono resmi memegang tampuk kepemimpinan Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) periode 2025-2030. Penunjukan ini berlangsung dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian (Kementan), Rabu (25/6).
Sebagai Ketua Umum HKTI yang baru, Sudaryono menyatakan kesiapannya mengemban amanah besar ini. Ia optimistis, peran barunya di HKTI justru akan memperkuat posisinya sebagai Wakil Menteri Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan yang menjadi target utama pemerintah.

"Ini tanggung jawab besar, tapi justru memacu semangat saya. Insyaallah, akan mempermudah tugas saya sebagai Wakil Menteri Pertanian, sesuai perintah Presiden untuk mencapai swasembada," tegas Sudaryono, yang akrab disapa Mas Dar.
Mas Dar menambahkan, sinergi antara HKTI dan pemerintah akan menjadi kunci untuk mengatasi berbagai tantangan di sektor pertanian yang selama ini dianggap sulit. Dengan HKTI yang aktif dan solid, ia yakin berbagai kendala dapat diatasi dengan lebih efektif.
Sejarah panjang HKTI sebagai wadah perjuangan petani sejak 1973 diwarnai berbagai dinamika, termasuk dualisme kepemimpinan yang berlangsung lebih dari satu dekade. Konflik internal ini sempat melemahkan peran HKTI sebagai mitra strategis pemerintah dalam memajukan kesejahteraan petani dan kedaulatan pangan.
Namun, angin segar kini berhembus. Dua kubu yang sebelumnya berselisih, yang dipimpin oleh Fadli Zon dan Moeldoko, sepakat menunjuk Sudaryono sebagai pemimpin tunggal HKTI. Kesepakatan ini mengakhiri dualisme yang selama ini menghambat kinerja organisasi.
"Kami ingin menginformasikan, HKTI sempat terpecah. Tapi, melalui Munas ke-10 ini, kedua kubu telah bersepakat untuk bersatu dalam satu HKTI," ungkap Mas Dar, menyambut baik momentum penting ini.
Fadli Zon, Ketua Umum DPN HKTI periode 2020-2025, menyampaikan ucapan selamat kepada Sudaryono atas terpilihnya sebagai Ketua Umum HKTI periode 2025-2030. Ia meyakini, di bawah kepemimpinan Sudaryono, HKTI akan semakin berkembang dan bersinergi dengan petani di seluruh Indonesia.
"Saya kira ini adalah momentum yang sangat baik untuk memajukan HKTI dan mensejahterakan petani, apalagi di bawah pemerintahan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang sangat berpihak kepada petani dan sektor pertanian," ujar Fadli Zon.
Fadli Zon menambahkan, salah satu keputusan penting dalam Munas kali ini adalah penyatuan dua kubu HKTI yang selama ini berjalan terpisah. Ia berharap, penyatuan ini akan membawa dampak positif bagi kemajuan organisasi dan kesejahteraan petani.
"Selamat Pak Sudaryono. Terima kasih," tutup Fadli Zon.