Agroplus – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah berupaya keras mengamankan stok jagung nasional. Target ambisius dicanangkan, yakni minimal 60 ribu ton cadangan jagung hingga akhir tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi besar menjaga ketahanan pangan dan meredam gejolak harga di pasar.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan target ini sejalan dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 40 Tahun 2025. Saat menghadiri Panen Jagung Serentak di Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, Arief menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga harga jagung di tingkat petani tetap stabil, minimal Rp 5.500 per kilogram hingga akhir 2025.

Harga pembelian pemerintah (HPP) jagung sendiri telah diatur dalam Kepbadan Nomor 216 Tahun 2025, yang berlaku sejak Juli. Kebijakan ini merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2025 tentang Pengadaan dan Pengelolaan Jagung Dalam Negeri serta Penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah. HPP jagung pipilan kering di tingkat petani ditetapkan Rp 5.500 per kilogram untuk kadar air 18-20 persen, dan Rp 6.400 per kg untuk kadar air maksimal 14 persen di gudang Bulog.
Sejak tahun 2022, pemerintah secara bertahap menaikkan HPP jagung. Kenaikan ini bertujuan melindungi petani dari fluktuasi harga pasar dan menjamin ketersediaan pasokan jagung nasional. Hingga 26 September 2025, Bulog telah menyerap 76,9 ribu ton jagung dalam negeri, dengan stok tersimpan mencapai 72 ribu ton.
Selain itu, Bapanas juga menugaskan Bulog untuk menyalurkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Jagung sebanyak 52,4 ribu ton kepada 2.019 peternak, dengan harga distribusi Rp 5.500 per kg. Program ini diharapkan dapat menyeimbangkan arus masuk stok jagung di Bulog selama penyerapan produksi dalam negeri.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyampaikan apresiasi atas dukungan Polri dalam menyukseskan panen jagung kuartal ketiga. Ia berharap masyarakat terus termotivasi untuk bertani jagung demi mewujudkan swasembada pangan. Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi, juga menyampaikan terima kasih atas inisiatif Polri dalam mendukung ketahanan pangan.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyampaikan visi Presiden Prabowo terkait Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ia menekankan pentingnya kerja sama tim dalam mencapai tujuan tersebut, termasuk pengembangan lahan baru di berbagai wilayah.
Berdasarkan Proyeksi Neraca Jagung Tahun 2025, panen raya jagung pipilan kering kadar air 14 persen telah terjadi pada Februari dengan raihan 1,86 juta ton. Target produksi untuk tahun 2025 ini diperkirakan mencapai 16,68 juta ton, melampaui produksi tahun sebelumnya. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah optimis dapat mencapai target cadangan jagung dan menjaga stabilitas harga di tingkat petani.