Agroplus – Kabar gembira datang dari Perum Bulog! Stok beras di gudang-gudang mereka kini mencapai angka fantastis, yakni 3,95 juta ton. Jumlah ini didominasi oleh Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 3,94 juta ton, sementara sisanya merupakan stok komersial sebanyak 19 ribu ton.
Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Epi Sulandari, mengungkapkan bahwa stok beras ini telah tersebar merata di seluruh gudang Bulog di Indonesia. "Stok ini siap digunakan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan (SPHP), serta untuk program bantuan pangan yang dipercayakan kepada kami," jelas Epi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 di Jakarta, Selasa (16/9). Bulog juga telah menyalurkan beras untuk membantu korban bencana banjir di Bali.

Hingga saat ini, Bulog telah mendistribusikan 374.000 ton beras SPHP, atau sekitar 25% dari target 1,3 juta ton hingga akhir tahun. "Pada hari Senin kemarin, penyaluran mencapai 7.453 ton, menjadi yang terbesar dalam tujuh hari terakhir," imbuh Epi.
Namun, tantangan tetap ada. Epi mengakui bahwa preferensi konsumen terhadap jenis beras (pulen atau pera) berbeda-beda di setiap daerah. "Ada kemungkinan perbedaan antara preferensi konsumen dan stok yang tersedia di beberapa wilayah," ujarnya. Untuk mengatasi hal ini, Dirut Perum Bulog telah menginstruksikan Kantor Wilayah dan Kantor Cabang untuk segera melaporkan jika terjadi ketidaksesuaian antara stok dan preferensi konsumen agar pasokan dari wilayah lain dapat segera didatangkan.
Selain itu, biaya distribusi beras SPHP di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) juga menjadi perhatian. Biaya yang tinggi ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga harga pasar, terutama dalam mencapai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Sementara itu, untuk program bantuan pangan, realisasi penyerahan untuk periode Juni-Juli 2025 telah mencapai 99,42%. Saat ini, Bulog sedang mempersiapkan bantuan pangan untuk periode Oktober-November, termasuk proses pengemasan ulang. "Penyebaran stok kami sesuaikan dengan jumlah kebutuhan bantuan pangan pada bulan Oktober-November nanti," pungkas Epi. Dengan stok beras yang melimpah, Bulog optimis dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga beras di seluruh Indonesia.