Agroplus – Kabar gembira bagi jutaan keluarga di Indonesia! Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan bantuan pangan berupa beras akan segera disalurkan mulai akhir Juni hingga Juli 2024. Program ini menyasar 18,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh pelosok negeri, dengan harapan dapat meringankan beban ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa program bantuan beras ini merupakan stimulus ekonomi yang disetujui oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. "Kami menargetkan penyaluran dimulai akhir Juni ini sampai dengan Juli. Bapanas akan menugaskan Bulog untuk itu," ujarnya di Jakarta, Minggu (8/6).

Penyaluran bantuan akan dilakukan secara efisien, di mana setiap KPM akan menerima langsung 20 kilogram beras sekaligus, mencakup alokasi untuk dua bulan (Juni dan Juli). Hal ini berbeda dengan penyaluran sebelumnya yang dilakukan per bulan.
Data penerima bantuan akan menggunakan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikeluarkan oleh Bappenas. Data ini telah diverifikasi oleh BPS, BPKP, serta kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Sosial. "Data terakhir yang telah terverifikasi sudah 16,5 juta dan perkiraan akan sampai 18,3 juta. Ini penting karena pesan Bapak Presiden harus tepat sasaran," tegas Arief.
Untuk memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran, Bapanas menggandeng berbagai pihak, termasuk Satgas Pangan Polri. Pengawasan ketat akan dilakukan berdasarkan nama dan alamat penerima yang terverifikasi. Prioritas penyaluran akan diberikan kepada daerah-daerah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan (3TP), serta wilayah Indonesia bagian timur.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4,9 triliun untuk program bantuan pangan beras ini. Dengan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog saat ini mencapai lebih dari 4 juta ton, pemerintah optimis dapat memenuhi kebutuhan program dan menjaga stabilitas pasokan beras nasional.
Arief menargetkan realisasi penyaluran bantuan pangan beras dapat mencapai minimal 95 persen pada pertengahan Juli. "Untuk beberapa tempat, kami sangat membutuhkan dukungan pengawalan TNI dan Polri. Jadi mudah-mudahan program bantuan pangan beras bisa lancar sampai ke masyarakat," pungkasnya.
Diharapkan, program bantuan pangan beras ini tidak hanya meringankan beban ekonomi masyarakat, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional minimal 5 persen.