Agroplus – Capaian panen raya padi tahun 2025 sungguh membanggakan! Produksi beras nasional periode Januari-Maret 2025 mencapai 62 persen, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Proyeksi hingga Januari-Mei bahkan lebih fantastis: 16,62 juta ton, naik 12,4 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini rekor tertinggi tujuh tahun terakhir, menunjukkan pemulihan signifikan sektor pertanian. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Rizky Fajar Meirawan, pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Mentan Amran. Ia menilai keberhasilan ini berkat pemenuhan kebutuhan pupuk 100 persen, perampingan birokrasi, dan peningkatan produksi. Program pompanisasi dan pipanisasi pun terbukti ampuh mengatasi dampak kekeringan akibat El Nino.

"Jika tren ini berlanjut, saya optimistis swasembada pangan akan segera terwujud," tegas Rizky. Kinerja Mentan Amran yang konkret dan berdampak nyata ini pun mendapat pujian dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden memuji dedikasi Mentan yang selalu berada di lapangan, dari Kalimantan Barat hingga Merauke.
Mentan Amran sendiri menjelaskan keberhasilan ini sebagai buah dari berbagai kebijakan strategis, seperti percepatan tanam, distribusi pupuk dan benih unggul, modernisasi pertanian, bantuan petani, revitalisasi irigasi, dan pengendalian impor pangan. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dan arahan Presiden. Serapan gabah oleh Bulog pun meningkat drastis hingga 2.000 persen, mencapai 800.000 ton – tertinggi sejak 2015. Kebijakan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah Rp 6.500 per kilogram juga dinilai efektif meningkatkan daya beli petani.
Prestasi Mentan Amran juga diakui publik. Survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkannya sebagai menteri dengan tingkat kepuasan publik tertinggi (89,4 persen) pada Januari 2025. Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyatakan angka ini mencerminkan dukungan kuat masyarakat terhadap kebijakan dan program kerja Mentan Amran. Semua ini menunjukkan bahwa swasembada pangan bukanlah mimpi, melainkan target yang semakin dekat.