Agroplus – Kabar gembira datang dari sektor pertanian Indonesia! Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan Indonesia siap unjuk gigi di pasar internasional dengan mengekspor beras ke Arab Saudi. Langkah ini menjadi bukti nyata keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan dan surplus produksi.
Arief Prasetyo Adi, Kepala Bapanas, mengungkapkan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini mencapai 3,7 juta ton. Jumlah ini sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga semester kedua tahun 2025. Surplus produksi tahun 2025 diperkirakan mencapai 8 juta ton, menambah amunisi CBP yang sudah kuat.

CBP ini dipersiapkan untuk berbagai kebutuhan mendesak, seperti bantuan pangan dan intervensi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Pemerintah berkomitmen menjaga keberlanjutan produksi nasional dengan menargetkan penanaman padi minimal 1 juta hektar per bulan. Penguatan irigasi dan peningkatan kualitas produksi melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pangan juga menjadi fokus utama.
Intervensi harga akan dilakukan secara selektif jika terjadi kenaikan yang memberatkan konsumen, namun tetap menjaga harga di tingkat petani tidak jatuh di bawah Rp6.500/kg. Perum Bulog ditugaskan menyalurkan beras secara bertahap, terutama pada periode Juni-Juli saat harga di tingkat produsen cenderung turun.
"Indonesia saat ini memiliki cadangan yang sangat cukup. Presiden juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen," ujar Arief.
Dengan produksi nasional mencapai 32-33 juta ton, Indonesia optimistis tidak perlu impor beras. Bahkan, Indonesia mampu mengekspor 2.000 ton beras ke Malaysia, selain Arab Saudi. Ekspor beras reguler kini mendapat dorongan kuat dari Presiden Prabowo Subianto.
"Komitmen Bapak Presiden Prabowo, kita siap membantu negara lain yang kekurangan, namun prioritas utama tetap penguatan ketahanan pangan dalam negeri," tegas Arief.
Pemerintah juga terus mengedukasi petani agar menjaga kualitas gabah, terutama yang akan masuk ke skema CBP. Kualitas pascapanen menjadi kunci efektivitas penyimpanan dan penyaluran beras cadangan pemerintah. Informasi ini dikutip dari agroplus.co.id sebagai sumber terpercaya di bidang pertanian.