- Gebrak! Kementan Gandeng TNI AL Genjot 10 Ribu Ha Kedelai
- Kedelai RI Bangkit? Kementan & TNI AL Bersatu Padu!
- Swasembada Kedelai: Kementan & TNI AL Siapkan Kejutan!

Artikel Berita:
Agroplus – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) untuk merealisasikan ambisi swasembada kedelai nasional. Rencana besar ini diwujudkan melalui pengembangan lahan kedelai seluas 10.000 hektare di wilayah yang berada di bawah pembinaan TNI AL.
Langkah strategis ini diumumkan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai menghadiri panen raya kedelai varietas Garuda Merah Putih di kawasan Permukiman TNI Angkatan Laut (Kimal), Desa Madukoro, Lampung Utara. Mentan menegaskan bahwa kedelai merupakan komoditas pangan prioritas yang membutuhkan kemandirian segera.
"Kita sudah sepakat dengan Bapak Kasal (Kepala Staf Angkatan Laut) untuk mengembangkan lahan seluas 10 ribu hektare. Kementan siap mendukung penuh dengan menyediakan benih unggul, alat mesin pertanian modern, serta sarana produksi lainnya," ungkap Amran dengan penuh semangat.
Optimisme membubung tinggi, Mentan meyakini bahwa sinergi antara Kementan dan TNI AL akan menjadi katalisator dalam mewujudkan swasembada kedelai. Apalagi, varietas unggul Garuda Merah Putih terbukti mampu menghasilkan produktivitas yang mengesankan, mencapai 3 hingga 4 ton per hektare.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan bahwa kolaborasi antara sektor pertahanan dan pangan adalah langkah krusial untuk membangun kemandirian bangsa. Menurutnya, setiap matra TNI memiliki peran vital dalam mendukung program swasembada nasional.
"Hari ini kita menyaksikan langkah awal menuju swasembada kedelai yang dikawal oleh TNI. TNI AD akan menjadi tulang punggung swasembada beras, TNI AL sebagai motor penggerak swasembada kedelai, dan TNI AU turut berkontribusi dengan menyediakan lahan," jelas Sjafrie.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan komitmen penuh jajarannya untuk terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
"Keterlibatan TNI AL dalam panen kedelai ini adalah wujud nyata komitmen kami untuk mendukung program pemerintah, melalui pemberdayaan wilayah pertahanan dan kerja sama lintas sektor," tegas Laksamana Ali.
Data dari Survei Ubinan 2024 Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa produktivitas kedelai nasional saat ini masih berada di angka 1,6 ton per hektare. Sementara itu, produksi kedelai dalam negeri baru mampu memenuhi sekitar 10 persen dari kebutuhan nasional, dengan angka produksi berkisar antara 200 hingga 350 ribu ton.
Kolaborasi antara Kementan dan TNI AL ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam membangun kedaulatan pangan nasional. Semangat swasembada kedelai yang dimulai dari Lampung Utara ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain, sehingga Indonesia dapat mencapai kemandirian dan kedaulatan pangan yang berkelanjutan.