
Artikel Berita:
Agroplus – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman baru-baru ini mengumpulkan para koordinator penyuluh pertanian dari seluruh penjuru Indonesia di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta. Pertemuan yang berlangsung pada Kamis (6/11) tersebut menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.
Dalam arahannya, Mentan Amran, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), menekankan bahwa sektor pertanian adalah kunci utama bagi kedaulatan dan kemajuan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh penyuluh pertanian untuk menjadi garda terdepan dalam memastikan Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
"Tidak ada yang lebih berkepentingan untuk melihat Indonesia maju dan berdaulat pangan selain kita sendiri. Potensi pasar sangat besar, sumber daya melimpah, jadi kita harus bergerak cepat. Jika kita berdiam diri, sama saja membiarkan rakyat kita menderita," tegas Amran.
Mentan Amran juga menyoroti peran krusial penyuluh dalam memastikan distribusi pupuk, alat mesin pertanian (alsintan), dan sarana produksi pertanian lainnya berjalan tepat waktu dan tepat sasaran. Ia menegaskan bahwa penyuluh adalah benteng pertahanan terakhir dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Ajakan Mentan Amran disambut antusias oleh para penyuluh yang hadir. Mereka merasakan dampak positif dari kebijakan pemerintah, terutama setelah penurunan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen dan kenaikan harga gabah menjadi Rp 6.500 per kilogram.
Heru Chandra, koordinator penyuluh dari Kalimantan Barat, mengungkapkan rasa bangganya karena merasa dihargai oleh Mentan Amran. "Saya tidak menyangka bisa diterima langsung di ruangan Menteri. Saya merasa sangat dihormati. Kebijakan penurunan harga pupuk dan kenaikan harga gabah sangat dirasakan manfaatnya oleh petani di lapangan," ujarnya.
Senada dengan Heru, Omi Dwi Nurami, penyuluh dari Bengkulu, mengapresiasi perhatian besar Mentan Amran terhadap penyuluh, terutama dengan rencana penarikan penyuluh ke pusat. "Ini membuktikan bahwa penyuluh adalah ujung tombak swasembada pangan. Kami siap mendukung program nasional," kata Omi.
Maria, Koordinator Penyuluh Provinsi Lampung, menambahkan bahwa kebijakan pertanian di bawah kepemimpinan Mentan Amran telah meningkatkan produktivitas petani secara signifikan. "Pupuk sekarang lebih mudah didapatkan dengan harga yang lebih terjangkau, harga gabah naik, sehingga petani semakin bersemangat untuk menanam dua hingga tiga kali setahun. Ini adalah hasil nyata dari kebijakan yang pro-petani," jelas Maria.
Di akhir pertemuan, Mentan Amran menegaskan bahwa ia memahami betul perjuangan para penyuluh karena pernah merasakan pengalaman yang sama. "Saya sangat memahami tugas dan tantangan yang dihadapi penyuluh, karena saya dulu juga seorang penyuluh. Saya ingin penyuluh merasa bangga karena kalian adalah ujung tombak kemajuan bangsa," pungkasnya.