Agroplus – Pemerintah bergerak cepat merespons harga beras yang masih membandel di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Operasi pasar besar-besaran akan segera digelar, dan pedagang yang kedapatan menjual beras melebihi HET siap-siap menerima sanksi tegas. Hal ini ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Andi Amran Sulaiman, usai rapat koordinasi pengendalian harga beras di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Senin (20/10).
Keputusan ini merupakan hasil rapat koordinasi yang dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Perdagangan Budi Santoso, dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani. Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk menstabilkan harga beras demi menjaga kesejahteraan petani dan konsumen.

Operasi pasar sebelumnya, menurut Amran, terbukti efektif menurunkan harga beras di beberapa daerah yang mengalami lonjakan. Ia menyebutkan, laporan dari Mendagri menunjukkan penurunan signifikan jumlah daerah yang mengalami kenaikan harga beras. Kapolri juga menyampaikan hal serupa, mengindikasikan efektivitas langkah intervensi pemerintah.
Peringatan keras disampaikan kepada para pedagang. Amran memberikan waktu dua minggu bagi pedagang untuk mematuhi aturan HET. Jika masih ditemukan pelanggaran, pemerintah tak segan mencabut izin usaha. Langkah tegas ini diambil untuk memastikan harga beras terjangkau bagi masyarakat.
Stok beras untuk operasi pasar dipastikan aman. Bulog menyiapkan 1,5 juta ton beras untuk program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dimana hampir 500 ribu ton sudah tersalurkan. Pemerintah juga menyiapkan langkah jangka panjang dengan membuka lahan sawah baru, terutama di wilayah seperti Papua, untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Subsidi pemerintah untuk sektor pangan, khususnya beras, mencapai Rp 150 triliun, dengan subsidi per kilogram mencapai Rp 4.900 – Rp 5.000.
Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramadhani, meyakinkan masyarakat bahwa stok beras nasional aman hingga akhir tahun 2025. Ia mengklaim stok beras Bulog saat ini merupakan yang terbaik dan terbanyak sepanjang sejarah Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan. Informasi lebih lanjut mengenai program dan perkembangan harga beras dapat diakses melalui agroplus.co.id.