Close Menu
    What's Hot

    08-11-2025 - 10.06

    07-11-2025 - 10.06

    Judul Alternatif:

    06-11-2025 - 10.06
    Laman
    • Disclaimer
    • Kebijakan Privasi
    • Kontak
    • Pedoman Media Siber
    • Redaksi
    • Tentang Kami
    agroplus
    • Home
    • Berita
    • Pangan
    Terbaru
    • Judul Alternatif:
    • RI Stop Impor, Harga Beras Dunia Langsung Terjungkal!
    • Harga Beras Turun Drastis! 23 Provinsi Alami Deflasi
    • Kejutan Bulog! Beras Premium Befood Tampil Lebih Segar
    • Harga Beras di Papua Bikin Menteri Amran Geram! Ada Apa?
    Sabtu, 8 November 2025
    agroplus
    Home - Pangan - Petani Sumringah! Impor Beras Disetop, Era Baru Pertanian Dimulai!
    Pangan

    Petani Sumringah! Impor Beras Disetop, Era Baru Pertanian Dimulai!

    12-10-2025 - 10.063 Mins Read
    Facebook Telegram WhatsApp Copy Link
    Petani Sumringah! Impor Beras Disetop, Era Baru Pertanian Dimulai!

    Agroplus – Kabar gembira bagi petani Indonesia! Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dengan tegas menyatakan bahwa era impor beras medium telah berakhir. Pernyataan ini disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025, dan diperkuat dalam wawancara di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) pada Selasa, 7 Oktober. Mentan Amran menegaskan bahwa peningkatan produksi dalam negeri telah mampu memenuhi kebutuhan beras nasional, sehingga impor beras medium tidak lagi diperlukan.

    "Kalau dibandingkan tahun lalu, kita masih impor. Sekarang tidak lagi," tegas Mentan Amran.

     Petani Sumringah! Impor Beras Disetop, Era Baru Pertanian Dimulai!
    Gambar Istimewa : news.majalahhortus.com

    Klaim ini didukung oleh data stok beras nasional yang mencapai 4 juta ton. Menurut Mentan Amran, keberhasilan ini merupakan buah dari kebijakan besar Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada perubahan fundamental di sektor pertanian. Salah satu langkah kunci adalah deregulasi besar-besaran, dengan mencabut 240 aturan yang selama ini menghambat kemajuan pertanian.

    Dalam kurun waktu 10 bulan, pemerintah telah menerbitkan 17 Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres) yang mengubah banyak aspek dalam pengelolaan pertanian. Penyederhanaan regulasi pupuk menjadi salah satu kunci peningkatan produksi. Jika sebelumnya petani kesulitan mendapatkan pupuk akibat birokrasi yang rumit, kini produsen pupuk dapat langsung mendistribusikan produknya kepada petani.

    Kementan juga melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 1,7 triliun untuk memperkuat sektor produktif, mulai dari penyediaan benih unggul hingga alat mesin pertanian (alsintan). Keberhasilan ini, menurut Mentan Amran, tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi lintas lembaga.

    "Kita bergerak bersama Bulog, PIHC, Kemendag, ESDM, Menko Pangan, BUMN, Polri, TNI, bupati, dan gubernur. Semua berorkestra," jelasnya.

    Pemerintah juga berupaya meningkatkan kesejahteraan petani dengan menaikkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500/kg dan jagung Rp5.500/kg. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani hingga Rp113 triliun. Selain itu, pemerintah juga menekan biaya produksi melalui penerapan teknologi dan penyediaan alsintan senilai hampir Rp10 triliun.

    Tidak hanya fokus pada kebutuhan dalam negeri, Indonesia juga mulai memberikan kontribusi global. Buktinya, Indonesia telah mengirimkan bantuan 10.000 ton beras ke Palestina. Pemerintah juga tengah menyiapkan solusi permanen dengan mengembangkan lahan hortikultura di Kalimantan Utara untuk mendukung kebutuhan pangan Palestina.

    Mentan Amran menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa Indonesia sedang menuju era kejayaan melalui sektor pertanian. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan para pelaku di dalamnya.

    "Ke depan, fokus kita ada enam komoditas unggulan, yaitu kakao, kelapa, kopi, mente, pala, dan sawit, dengan nilai investasi Rp371,6 triliun dan serapan tenaga kerja 8,6 juta orang," pungkasnya. Dengan fokus pada komoditas unggulan dan investasi yang signifikan, sektor pertanian Indonesia diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Follow on Google News
    Sasmito

      gaya penulisan yang praktis dan berbasis pengalaman, Sasmito menyajikan informasi terkini tentang teknik budidaya, pasar komoditas, serta isu lingkungan pertanian. Dedikasinya untuk mendukung petani lokal menjadikan tulisannya sebagai panduan berharga bagi pelaku sektor agraris.

      Related Posts

      08-11-2025 - 10.06

      07-11-2025 - 10.06

      Judul Alternatif:

      06-11-2025 - 10.06

      RI Stop Impor, Harga Beras Dunia Langsung Terjungkal!

      05-11-2025 - 10.06

      Harga Beras Turun Drastis! 23 Provinsi Alami Deflasi

      04-11-2025 - 10.06

      03-11-2025 - 10.06
      Add A Comment
      Leave A Reply Cancel Reply

      Don't Miss
      Pangan

      Bulog Bangun 100 Gudang! Beras Petani Makin Berkualitas? Terobosan! 100 Gudang Baru Bulog Selamatkan Panen…

      07-11-2025 - 10.06

      Judul Alternatif:

      06-11-2025 - 10.06

      RI Stop Impor, Harga Beras Dunia Langsung Terjungkal!

      05-11-2025 - 10.06
      Top Posts

      Inpres Jaga Harga Beras, Petani Untung Besar!

      09-04-2025 - 07.38

      Harga Gabah Anjlok, Bulog Turun Tangan!

      09-04-2025 - 07.38

      Harga Pangan Terjangkau, Prabowo Puas!

      09-04-2025 - 08.22

      Rahasia Sukses Swasembada Pangan: Prabowo Ungkap Sosok Mentan yang Luar Biasa!

      09-04-2025 - 10.06
      agroplus
      © 2025 KR Network

      Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.