Agroplus – Kabar gembira datang dari sektor pertanian Indonesia! Badan Pangan Nasional (Bapanas) baru saja mengumumkan surplus beras nasional mencapai 3,3 juta ton selama enam bulan pertama tahun ini. Angka ini meningkat signifikan 128,08 persen atau bertambah 1,87 juta ton dibandingkan surplus tahun lalu yang hanya 1,46 juta ton. Kenaikan produksi ini berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras mencapai 18,76 juta ton, sementara konsumsi hanya 15,43 juta ton.
Lonjakan produksi ini disambut positif pemerintah. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa pemerintah telah menetapkan Harga Gabah Kering Panen (GKP) sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk mendukung penyerapan hasil panen petani dan memperkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Bulog, sebagai pengelola CBP, telah berhasil mengumpulkan 3,5 juta ton beras hingga 4 Mei lalu, gabungan dari stok akhir tahun lalu dan hasil penyerapan baru.

Arief menekankan pentingnya pengelolaan surplus ini. Tantangannya kini bukan lagi mencari stok beras, melainkan mengelola surplus yang ada secara efektif dan efisien. Stok CBP yang melimpah akan digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), bantuan pangan pemerintah, dan intervensi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
Lebih lanjut, Arief juga menyinggung soal inflasi. Inflasi pangan terkendali pasca Ramadan dan Idulfitri, dengan angka inflasi tahunan Maret dan April 2025 masing-masing 0,37 persen dan 0,64 persen. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Bahkan, terjadi deflasi beras sebesar 0,05 persen di April 2025, menunjukkan dampak positif dari peningkatan produksi.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata dari upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, tantangan tetap ada, yaitu bagaimana memastikan distribusi beras yang merata dan efektif agar surplus ini benar-benar bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan ini juga menjadi modal penting bagi Indonesia untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa mendatang. Semoga keberhasilan ini dapat terus berlanjut dan Indonesia semakin aman dari ancaman krisis pangan.