Agroplus – Indonesia dan Jepang sepakat, kunci menuju swasembada pangan terletak pada peningkatan pendapatan petani. Hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, dengan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang, Eto Taku, di Jakarta, Selasa (29/4). Kedua negara ternyata menghadapi tantangan serupa dalam mencapai swasembada pangan, salah satunya adalah usia petani yang semakin menua.
Arief mengungkapkan, persamaan kondisi petani di Indonesia dan Jepang menjadi poin penting dalam diskusi. Data Sensus Pertanian 2023 BPS menunjukkan mayoritas petani Indonesia berusia 43-58 tahun (42,28%), disusul kelompok usia 59-77 tahun (27,12%). Kondisi ini serupa dengan Jepang, di mana rata-rata usia petani di atas 60 tahun. "Kita sepakat bahwa peningkatan pendapatan petani sangat krusial untuk meningkatkan produksi dan mencapai swasembada pangan," tegas Arief.

Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sangat memperhatikan kesejahteraan petani. Hal ini sejalan dengan upaya Jepang yang memberikan subsidi kepada petani untuk menarik minat generasi muda. Sebagai indikator, Nilai Tukar Petani (NTP) dan NTP Tanaman Pangan (NTPP) pada Maret 2025 menunjukkan angka tertinggi dalam tiga tahun terakhir, mencapai 123,72 dan 108,95. Indeks harga yang diterima petani padi juga meningkat signifikan.
"Citra petani sejahtera harus dibangun," Arief menambahkan. "Data BPS menunjukkan indeks harga diterima petani padi terjaga dengan baik, bahkan di puncak panen raya. Ini bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan petani."
Sementara itu, Menteri Eto Taku menjelaskan bahwa Jepang baru saja merevisi regulasi ketahanan pangan dan memberikan subsidi besar, hingga 8 juta Yen selama 5 tahun, serta pendanaan tanpa bunga dan tanpa batas waktu, untuk menarik minat generasi muda bertani. "Baik Indonesia maupun Jepang memiliki tantangan yang sama, yaitu meningkatkan pendapatan petani," ujarnya. Pertemuan ini dihadiri pula oleh pejabat tinggi dari kedua negara.