
Artikel Berita:
Agroplus – Kabar gembira datang dari dunia pertanian Indonesia! Presiden Prabowo Subianto mengumumkan keberhasilan swasembada beras dan jagung yang dicapai hanya dalam waktu satu tahun. Pencapaian ini jauh melampaui target awal yang ditetapkan selama empat tahun. Pengumuman ini disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2025 di Gyeongju, Korea Selatan.
Menurut Presiden Prabowo, kunci keberhasilan ini terletak pada transformasi besar-besaran sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi modern dan kecerdasan buatan (AI). Penerapan AI memungkinkan teknik pertanian presisi dan modern, yang berdampak signifikan pada peningkatan produksi.
"Kami menggunakan AI di sektor pertanian untuk menerapkan teknik pertanian presisi dan modern. Hasilnya, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan jagung hanya dalam waktu satu tahun. Target kami sebenarnya empat tahun, namun teknologi mempercepat segalanya," ujar Prabowo.
Penerapan AI dan sistem pertanian berbasis data telah mengubah pola produksi nasional. Petani kini dapat menyesuaikan pola tanam dengan kondisi iklim, mengatur penggunaan pupuk secara efisien, dan memaksimalkan produktivitas lahan. Hal ini membawa Indonesia pada tingkat produksi tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan proyeksi produksi beras Indonesia mencapai 33,19 juta ton pada Januari hingga November 2025, meningkat 12,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Angka ini mendekati prediksi lembaga internasional seperti USDA dan FAO.
Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama antarnegara APEC dalam penguasaan teknologi dan peningkatan keterampilan digital di sektor pertanian. Transformasi berbasis inovasi menjadi kunci bagi negara berkembang untuk memperkuat posisi dalam perekonomian global. Selain itu, kolaborasi internasional diperlukan untuk menghadapi tantangan global seperti penyelundupan pangan, korupsi, dan praktik perjudian daring yang mengancam stabilitas ekonomi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa keberhasilan ini mencerminkan arah kebijakan nasional yang tepat dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi sebagai tulang punggung pertanian modern. Capaian swasembada beras dan jagung menjadi bukti bahwa teknologi pertanian telah terbukti mempercepat produksi dan efisiensi pertanian.
"Apa yang disampaikan Presiden menjadi bukti bahwa inovasi digital dan AI mampu mendorong peningkatan produksi secara signifikan. Kementan akan terus memperluas penerapan teknologi ini di berbagai daerah untuk memperkuat kemandirian pangan," ujar Amran.
Kementerian Pertanian memastikan transformasi berbasis teknologi akan terus dikembangkan secara bertahap melalui sistem pertanian presisi, peningkatan data spasial lahan, dan digitalisasi pemantauan produksi. Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan tidak hanya mempertahankan swasembada, tetapi juga memperluas kontribusi bagi ketahanan pangan dunia.