Agroplus – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengambil langkah cepat untuk menstabilkan harga beras yang masih tinggi di 214 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa fokus utama adalah memastikan masyarakat memiliki akses terhadap beras dengan harga terjangkau.
Intervensi pasar dilakukan dengan menggandeng Perum Bulog untuk menyalurkan beras dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). "Jika HET beras medium di zona 1 adalah Rp 13.500 per kilogram, Bulog akan hadir dengan beras seharga Rp 12.500 per kilogram," jelas Arief. Langkah ini diharapkan dapat menekan harga beras di pasaran secara signifikan.

Selain intervensi harga, Bapanas terus memantau penyaluran bantuan pangan beras kepada 18,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program yang sudah terealisasi hampir 99% ini memberikan 20 kilogram beras kepada setiap keluarga, membantu menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga.
Arief menjelaskan bahwa penyesuaian HET beras medium menjadi Rp 13.500 per kilogram merupakan respons terhadap kenaikan harga gabah di tingkat petani, yang kini berkisar antara Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram. Penyesuaian ini penting untuk menjaga keberlanjutan usaha tani dan penggilingan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa kondisi pangan nasional secara umum dalam tren positif. Produksi beras nasional hingga Oktober 2025 diperkirakan mencapai 31,04 juta ton, dan berpotensi menembus 34 juta ton sepanjang tahun. "Yang terpenting, Indonesia tidak melakukan impor beras tahun ini dan memiliki stok yang melimpah," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengapresiasi peningkatan jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras. "Jumlah daerah yang harga berasnya turun meningkat dari 51 menjadi 58 kabupaten/kota. Ini menunjukkan bahwa Gerakan Pangan Murah yang kita lakukan bersama berjalan efektif," ujarnya.
Meskipun demikian, Mendagri menekankan bahwa intervensi akan diintensifkan di 214 kabupaten/kota yang masih mengalami kenaikan harga beras. "Minggu ini kami akan fokus ke daerah-daerah tersebut dengan langkah bersama yang melibatkan Badan Pangan Nasional, Bulog, dan Kementerian Pertanian," pungkasnya.